Bab 119
Sejak dari tadi aku datang ke rumah, tak terlihat mama sama sekali, padahal tadi suara kami sangat keras. Kemana dia?
"Anastasia, sekarang jelaskan semuanya sama mama dan papa, sebenarnya apa yang terjadi dengan rumah tangga kalian?" papa memandang wajahku dengan serius.
Setelahnya aku pun menceritakan semuanya tanpa dikurangkan atau dilebihkan kepada papa dan mama.
Kulihat raut wajah orang tuaku satu per satu, wajah mama tampak sangat serius menyimak penuturan Anastasia dan sesekali menghela nafas. Sedangkan papa, wajahnya sudah memerah menahan amarah, tangannya mengepal. Ini sebenarnya yang sangat aku takutkan, aku tahu watak papa, beliau akan selalu marah jika mendengar aku di sakiti oleh siapapun, tak peduli siapa yang dihadapinya. Berbeda dengan mama, beliau orangnya sangat sabar dan pemaaf, selama ini mama lah yang selalu menenangkan papa, jika papa sedang emosi.
"Kenapa kamu gak pernah cerita Anastasia?" tanya papa menatapku.