Bab 116
"Apa? Cerai? Kamu ingin bercerai dari Dika? Kamu mau cerai dari suami yang kaya raya dan menjamin seluruh hidup kamu? Kamu gila, Anastasia?!" hardik ibuku, dengan wajahnya yang terlihat kesal dengan sorot mata yang hampir saja melompat dari kelopaknya saat ku utarakan padanya keinginan untuk bercerai.
"Iya, Bu. Anastasia ingin cerai dari Mas Dika," balasku meyakinkan ibuku.
"Ibu gak salah dengar kan?" tanyanya dengan wajah yang tegang. Tanpa bertanya padaku apa alasannya aku ingin mengakhiri pernikahanku yang sudah cukup lama berada dalam kondisi yang hambar dan sepi.
"Gak Bu. Ibu gak salah dengar. Anastasia ingin cerai dari suami Anas, Bu," tekanku lagi.
Plak! Sebuah tamparan keras mendarat di wajahku dari ibuku. Aku meringis kesakitan seraya memegangi wajahku. Seketika itu juga mataku luruh dengan cairan bening yang membasahi pipiku.
"Dasar istri yang tak tahu diuntung!