Bab 90
Paula menatap bulan purnama dari atas balkon kamar sambil tersenyum mengingat kejadian itu. Memoriku masih mengingat kejadian masa lalu, kejadian betapa polosnya dirinya.
Sebuah pelukan hangat dari belakang, membuat Paula tersadar dari lamunan.
"Apa yang kamu lihat?" tanya Zack sambil menumpukan dagu di bahunya.
"Bulan purnama," jawab Paula singkat. Zack semakin mengeratkan pelukannya.
"Apa yang menarik dari bulan purnama, itu?" ucap Zack yang membuatku terkekeh.
"Bentuknya yang indah," jawabku mantap. "Karena memang dari dulu Paula sangat menyukai bulan purnama. Ia selalu indah walau di tengah kegelapan,"
"Tapi kamu lebih indah dari bulan purnama" Zack membuat Paula kembali terkekeh. Paula memutar tubuhnya menghadap Zack. Paula mengalungkan kedua tangannya ke leher Zack.
"Jangan pasang wajah yang datar saat sedang merayu !" Kulihat dahi dia yang telah menjadi suamiku berkerut.
"Aku serius sayang!" ujar Zack menyakinkan.