"Baiklah jika memang kau benar benar tidak mengetahui siapa teman kencanmu, dan ya tentang permintaanmu. aku mengijinkan Jacobs untuk bercinta denganmu, kau mau kan Jacobs?". Melia hampir saja berteriak tidak terima dengan perkataan kakaknya. namun suara itu hanya tertahan di tenggorokan karena pada akhirnya dia hanya memasang senyum palsu dan menatap wajah Jacobs.
Sungguh? sekarang dia benar benar terlihat murahan jika sampai tidur dengan Jacobs, apa kakaknya sedang menguji kesungguhan hati sang adik? apa kakaknya tetap ingin sebuah kebenaran dari perkataan Melia? jika itu yang kakaknya inginkan maka dia akan memberikan apapun agar kekasihnya itu tidak terbongkar oleh kakaknya.
"Semua perintah, adalah Tugasku nyonya". ucap Jacobs dengan senyum, Melia ingin sekali merobek mulut Jacobs yang bisa-bisanya menerima perintah seperti ini.