Perjalanan aku dan Jacobs memakan waktu yang cukup panjang, tatapannya, senyumannya, dirinya dan semua kenangan bersamanya, aku mengingatnya, dalam balutan kenangan yang aku miliki, dirinya, berada pada sebuah kisah yang sangat amat menanti, aku melihatnya, menatapnya dan memiliki banyak sekali kenangan untuk aku berikan bersama-sama dengannya, aku ingin sekali lagi bersama, bertemu meski hanya berpapasan sesekali saja, mungkin maaf saja tidak cukup, bahkan diriku benar-benar seorang pecundang yang payah, seorang manusia yang sangat bodoh, benar-benar bodoh.