Chereads / Tetangga Kos Menawan / Chapter 44 - EGOIS

Chapter 44 - EGOIS

Setelah bercanda canda semalem Gw terbangun sekitar jam 5 pagi hari ini, gw lihat Rena dan Mulan masih terlelap disamping gw. Pikirin egois gue pun kambuh lagi, betapa gw pengen kehidupan gw setiap hari seperti ini, bersama dua orang yang gw sayangin. Gw belai rambut Mulan perlahan, gue sadar betapa gw sangat sayang dia. Kemudian gw tatap wajah Rena perlahan, sejenak gw sadar dialah cinta gw, sebuah cinta yang emang ngga mungkin bisa gw ungkapin dengan kata kata. Iya emang gue orang yang plin plan, tapi itu lah yang ada di pikiran gue.

"Han...udah bangun?" jam berapa sih sekarang?" tanya Mulan perlahan menatapku

"masih jam 5 Lan, udah bobo aja lagi..istirahat ya" seraya gw belai rambutnya perlahan

"....." Mulan memelukku dadaku erat

"......" gw belai belai rambutnya hingga dia tertidur kembali

"maafin gw ya Lan..." hanya itu yang bisa kuungkapkan dalam hati gw saat ini.

Terangnya lampu di kamar ini tetap tidak akan pernah bisa menerangi hati gw, saat ini hati gw masih terlalu gelap untuk memahami apa itu arti cinta. Sebuah pencarian cinta yang berujung di sebuah jalan yang bercabang, entah mana yang harus gw pilih? Di salah satu jalan sudah tampak ujungnya, sementara di cabang yang lain masih tampak gelap gulita.

".....thok thok" suara pintu kamar diketuk dari luar

"sebentar...." buru buru gw bukain pintu kamar

"mbak Rena tidur disini mas?" ternyata bibi yang mencari Rena

"iya, masih tidur itu Bi...." sambil gw tunjuk ke arah Rena dan Mulan yang masih tidur

"loh kok malah bobo disini, maaf ya mas jadi sempit kasurnya" bibi itu meminta maaf

"Haha ga apa apa kok bi, kasurnya juga lumayan besar. Cukup untuk bertiga kok" jelasku

"tolong mbak Rena dibangunin ya mas, udah ada janjian sama salon katanya kemarin" pinta bibi

"iya, sebentar lagi saya bangunin bi" jawabku

"makasih mas..." bibi pun pergi meninggalkan gw.

Gw berjalan pelan ke arah kasur, perlahan gw bersimpuh di dekat kasur. Gw tepuk bahu Rena perlahan, dan sejenak mata Rena terbuka dan memandang ke arahku

"Han...." kata Rena lirih

"dicari bibi tuh Ren, katanya lo ada janjian sama orang salon pagi ini" bisikku perlahan

"oh...iyah iya" Rena memejamkan matanya kembali

"Ren...." gw tepuk lagi bahunya

"........" mata Rena kembali terbuka, kali ini menatapku tajam dengan matanya yang masih merah.

Pandangan matanya begitu lain kali ini, pandangan mata yang aneh. Gw benar benar sudah hampir memahami pandangan mata Rena selama ini. Gw bisa tau dari matanya, saat dia sedang sedih, saat dia sedang senang, saat dia sedang sakit, saat dia.....Ah pokoknya gw tau itu semua! Entah apa kesimpulan gw saat menatap pandangan mata Rena kali ini, yang gw rasain hanya pandangan kosong. Seperti ada rasa kebingungan dalam mata-nya, rasa bimbang, dan sepertinya dia semakin tertekan.

"Han....?" Rena berkata lirih memanggilku

"iya Ren?" jawabku perlahan

"hari apa sekarang?" tanyanya

"hari jumat Ren...." jawab gw lagi

"cepet banget ya Han, udah hari jumat aja..." sambung Rena

"emang kenapa Ren?" gw masih bersimpuh di dekat Rena

"ga apa apa Han..." Rena kini duduk terbangun

"ya udah, ditungguin bibi tuh. Entar lo malah kesiangan lagi" pintaku ke Rena

"bentar...." jawabnya sambil memberikan selimutnya ke tubuh Mulan di sampingnya

"Mulan cantik ya Han?" Rena memandang Mulan yang masih lelap tertidur

"...." ngga ada jawaban dari gw

"lo bener sayang sama dia kan Han?" tanya nya

"iya..." hanya anggukan kecil yang gw berikan

"......." senyuman kecil Rena tersungging di wajahnya

"jaga dia baik baik ya? ga salah selama ini gw berusaha supaya kalian jadian hehe!" Rena mengatakan itu sambil melihat gw dan Mulan

"iya Ren, elo juga baik baik ya sama Allan" hanya itu yang bisa gw katakan ke Rena saat ini

"iya Han, makasih ya. Ya udah gw mau keluar dulu ya..." Rena berdiri dan melangkah keluar

"sama sama Ren..." jawabku sambil mengantar Rena menuju pintu kamar.

Kutatap lagi wajah Mulan dari kejauhan, gw dan Mulan bisa jadi atas usaha Rena selama ini. Dan gw harus menghargai itu semua, seandainya saat ini gw boleh bertanya kepada yang diatas, inikah takdir gw? kadang banyak pertanyaan muncul di benak gw. Apa gw jadian dengan Mulan ini bener bener gara gara Rena? apa jadinya gw sekarang kalo ga ada Rena? dimana gw sekarang kalo gw ga kenal Rena? sama siapa Mulan sekarang jika seandainya dia tidak jadian gw? Semua pertanyaan itu serasa muter muter di otak gw, tapi semakin gw berusaha untuk mencari jawabannya, semakin terpuruk gw dalam ketidak pastian.

"Han.....bangun Han" perlahan gw rasakan usapan tangan Mulan di pipiku

"Lan...." gw buka mata gw perlahan

"yuk bangun, udah jam delapan. Nanti jam sembilan mau diajak Rena sarapan diluar. Lo mandi dulu gih" pinta Mulan ke gw yang masih setengah sadar

"hmmmh...." ternyata gw tertidur lagi

"lo udah mandi Lan ?" tanya gw

"udah barusan Han....yuk bangun" Mulan menarik tangan gw

"......." gw pun terduduk di tempat tidur

"itu anduknya udah gue siapin" lanjut Mulan

"iya, makasih Lan" gw pun mengambil handuk dan segera menuju ke kamar mandi yang letaknya juga ada di dalam kamar itu.

Pagi itu Rena kembali ke rumah bersama Ian sekitar pukul sembilan dan langsung mengajak kami sarapan di luar. Saat kami sedang sarapan pagi, gw sedikit mencuri pandang ke Ian dan Rena, seakan gw ga percaya ini bakal terjadi, Sempat gw mikirin omongan Rena saat gw bangunin tadi pagi. Betapa cepatnya hari hari berlalu, betapa cepatnya usia kita bertambah, dan betapa kita selalu berharap dapat memutar waktu kembali kebelakang. Keesokan sorenya, Rena meminta Mulan untuk make up dan fitting baju untuk acara resmi tunangan nya, gw sendiri sempat heran dengan susunan acaranya yang secara ga sengaja gw baca tadi pagi karena menempel di dinding dekat ruang makan. Gw pikir ini hanyalah pertunangan biasa, tapi gw salah... tampaknya ini akan dirayakan secara besar besaran dan terkesan megah.

"Han....sini Deh" panggil Rena dari depan kamarnya

"apa Ren?" tanya gw yang saat itu sedang membaca koran di ruang tamu

"sini, liat Mulan dulu bentar..." pintanya lagi

"......." gw pun beranjak menuju kamar Rena

"gimana? cantik ngga?" tanya Rena sambil menunjuk Mulan yang saat itu sudah selesai di make-up dan didandani

"huahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh..." takjub gw ngeliat Mulan saat itu

"cantik...." jawabku sambil tersenyum ke Mulan

"......." Mulan pun menanggapi dengan senyuman kecil di bibir

"iya, gw aja sampe heran....cantik banget ini temen gw" Rena melihat ke arah Mulan

"ah elo Ren bisa aja" sanggah Mulan

"yeeee....beneran nonnn...beda banget deh elo !" sambung Rena

Tapi kali ini Mulan memang beda, bener bener cantik dan beda dalam polesan make up dan dandanannya. Dia terlihat anggun dalam balutan kebaya modern yang dia kenakan saat ini.

"loh kok malah bengong Han...." tegur Mulan membuyarkan lamunanku

"tuh iler dibersihin dulu Han" canda Rena

"inget ya Han yang gw omongin tadi pagi!" kata Rena sambil mengedipkan matanya ke gw dan pergi meninggalkan kami.