"Hei, aku sudah siap dengan seranganku."
Ketika itu, salah seorang siswa kelompok lain yang sejak tadi menyiapkan hellsnya sehingga menjadi gumpalan energi layaknya bola bermuatan negatif, menyerukan kesiapannya.
Dia tengah menjulurkan tangannya ke atas, di mana sekumpulan arus listrik terjebak untuk berputar pada medan berbentuk bola. Ukuran diameter dari perwujudan hells itu lebih dari lima meter, terlihat dalam konsentrasi yang padat.
"Bagus, waktu yang tepat. Arahkan seranganmu pada perempuan itu."
Ketua kelompok lain menunjuk pada gadis dengan gaya rambut ikal yang tergulung.
Menurut pada instruksinya, siswa kelompok lain maju dengan hati-hati sambil membawa bola elektron bersamanya.
Percikan-percikan cahaya berjatuhan ketika dia memindahkan benda itu. Tanah yang dilalui cambukkan kilat putih meninggalkan noda terbakar pada jalur yang dilewatinya.
"Oke."