"Apa maksudmu dengan hak sampai tuntas?" tanya Virna tidak mengerti.
"Tentu saja sampai tuntas, tidak setengah-setengah, karena aku tidak puas!"
"Kamu tuh! Ya, udah! Tetap di sini, ya!"
Virna bergerak ingin menutup pintu kamar, akan tetapi, Pangeran Jeelian kembali bersuara, hingga lagi-lagi gerakan Virna terhenti.
"Apalagi?" katanya, sembari berbalik dan menatap ke arah Pangeran Jeelian.
"Kau harus berjanji, tidak setengah-setengah saat memberikan hak, padaku!"
Virna geleng-geleng kepala, ia sebenarnya tidak mengerti, hak yang dimaksud Pangeran Jeelian apa? Mencium? Atau bahkan lebih dari itu? Bah!
Pada akhirnya, Virna memilih untuk mengiyakan saja, karena ia harus segera membuka pintu, setelah lagi-lagi ketukan disertai suara Pak Hanzie yang memanggilnya kembali terdengar.
Setelah pintu dibuka, Virna mempersilahkan kedua tamunya untuk masuk.
"Bagaimana, suka?" tanya Pak Hanzie sembari menatap berkeliling.
"Suka, Pak. Terimakasih, Bapak dan Jasmine darimana?"