Virna berpikir sejenak. Menimbang-nimbang. Sepertinya, memang lebih baik, barang miliknya yang tersisa di sana dilenyapkan saja, daripada dipergunakan dengan hal yang tidak-tidak oleh Parjo.
"Baiklah. Tapi, bagaimana caramu melakukannya?"
"Aku akan memakai kekuatanku untuk melenyapkan semua yang tersisa di sana lewat sini."
"Kau, bisa?"
"Bisa, kau mau melihatnya?"
"Aku bisa melihat?"
"Jika kau mau melihat, aku bisa membuatmu melihatnya, kemari saja kau."
Virna terdiam sebentar. Mendekati Pangeran Jeelian dengan pakaian handuk seperti sekarang, tidak berbahayakah?
Bagaimana jika pria itu jadi berbuat yang tidak-tidak padanya?
"Apa yang kau pikirkan? Kau pikir, aku pria seperti itu?"
Virna tergagap ketika mendengar suara Pangeran Jeelian yang merespon kalimatnya di dalam hati.
"Maaf...."
"Mendekatlah, jika kau memang ingin melihat."