"Ayah, kenapa kau diam saja, katakan sesuatu? Atau, kau memang tidak mau membeberkan masalah ini padaku?"
Suara Pangeran Jeelian membuyarkan lamunan Raja Jilian Shailendra.
Pria itu menatap wajah sang anak, dengan tatapan mata serius.
"Kau, tidak memiliki kakak Jeelian, kau anak tunggal, bukankah ini pernah aku ceritakan padamu?"
"Itu berarti, Ayah tidak mau mengakui bahwa Kak Jeelion itu anak Ayah?"
"Jaga ucapanmu! Kau, tidak bisa mengatakan hal itu sembarangan karena kau tidak punya bukti!"
"Kau lihat ini, Ayah?"
Pangeran Jeelian mengangkat telapak tangannya, di mana di jari telunjuknya terdapat cincin berwarna putih keperakan yang sama persis seperti yang digunakan oleh Pak Hanzie belakangan ini.
"Itu, cincin yang diberikan oleh almarhum ibumu."