Mendengar apa yang diucapkan oleh Pangeran Jeelian, ratu kedua murka, ia berdiri dari singgasana, dan menatap ke arah semua yang ada di situ, seolah tidak terima dengan apa yang sudah diucapkan oleh Pangeran Jeelian maupun yang lain, tentang dirinya.
"Julian benar, dia yang bersalah! Aku ibunya hanya mengikuti apa yang dia mau, dia ingin jadi raja, aku sebagai ibu harus mendukung dirinya, apa aku salah? Ingin mendukung anakku? Aku hanya ingin memberikan apa yang dia mau, jadi aku harap kalian paham bagaimana perasaanku sebagai ibunya."
Semua yang ada di situ kembali berbisik setelah mendengar apa yang diucapkan oleh ratu kedua.
Sedangkan Pangeran Jeelian, Virna, Pangeran Jeelion, dan juga ratu pertama benar-benar tidak percaya dengan apa yang diucapkan oleh sang ratu kedua.
Tidak menyangka bahwa ibu Pangeran Julian bisa membenarkan pengakuan sang anak dan tidak membela sama sekali, padahal yang paling bersalah dalam insiden di masalalu itu adalah dirinya.