Habis bicara demikian, Virna langsung meraih tengkuk Pangeran Jeelian meskipun ketika ia menyentuh tubuh sang suami, ada hawa panas yang menyapa tubuhnya dan seolah membuat ia terbakar seketika.
Tapi, Virna mengabaikan rasa terbakar itu, dan tahu-tahu mendaratkan bibirnya ke bibir sang suami.
Pangeran Jeelian tidak mau menyambut apa yang dilakukan sang istri, karena jika itu ia lakukan, Virna akan berada dalam bahaya.
Meskipun bibir dan mulut mereka bertemu, ia tidak menghisap kekuatan itu sedapat mungkin, namun alangkah terkejutnya dirinya ketika seperti ada kekuatan yang membuat dirinya menghisap obat penawar itu dari Virna, terus, terus dan terus.
Tubuh Virna mulai terasa lemas, sementara Pangeran Jeelian tidak bisa mengendalikan diri untuk menahan kekuatan yang mendorongnya untuk menghisap obat penawar yang ada di dalam tubuh sang istri.
Hingga kemudian tiba-tiba saja, terdengar bunyi letupan- letupan halus dan disertai asap di mana-mana.
