Mereka segera masuk, dan menutup pintu ruang rawat itu segera.
Farhan menghampiri tepi tempat tidur, dan ingin memeriksa, tapi Pak Hanzie mencegah.
"Jangan sentuh, itu hanya tipuan, tubuh itu sebenarnya hanya tipuan belaka, para petugas medis itu ditipu Florencia, untuk merawat tubuh ini padahal itu hanya sosok yang dibuat Florine untuk memalsukan saja."
Farhan menarik tangannya yang tadi sempat ingin menyentuh.
Ia menatap dengan sangat teliti wajah wanita yang terbaring dengan alat bantu pernapasan yang menempel di hidungnya.
"Benar. Tidak asli, tapi nyaris asli, dasar wanita itu, benar-benar niat sekali melakukan ini semua untuk bisa merampas kehidupan orang lain."
Pangeran Jeelian melangkah menuju tepi tempat tidur, dan meneliti wajah wanita yang terbaring di sana dengan seksama.
Tangannya terulur menempelkan dua jarinya ke dahi wanita itu dan terlihat Pangeran Jeelian memejamkan mata dengan mulut yang komat-kamit seperti merapalkan sesuatu.