Pria itu seperti kepayahan, hingga memejamkan kedua matanya, dan berbaring begitu saja di lantai kamar.
Melihat hal itu, Virna beringsut, dan perlahan merunduk. Dalam sekejap, bibir gadis itu sudah menyentuh bibir sang pangeran.
Membuat Pangeran Jeelian terkejut, dan spontan membuka matanya.
Tidak memperdulikan ekspresi terkejut Pangeran Jeelian, Virna tetap mencium, meskipun ia tidak tahu, apakah Pangeran Jeelian akan mengambil obat penawar itu darinya atau tidak.
Yang jelas, apa yang sudah ia lakukan, benar-benar sebuah hal yang memang ingin ia lakukan, terdorong keinginannya sendiri.
Menyadari Virna menciumnya dengan penuh perasaan, keterkejutan Pangeran Jeelian sirna. Pria itu akhirnya membalas ciuman Virna, dan merangkul tubuh Virna hingga Virna justru berada di atas tubuh sang pangeran.
Ada hawa sejuk yang dirasakan oleh Virna melewati mulutnya yang menempel dengan mulut Pangeran Jeelian.
