"Ah, Om! Maaf, tadi tidak sengaja, wanita ini tidak percaya kalau aku calon istri Hanzie jadi dia tidak mengizinkan aku untuk masuk."
"Dia berbohong, Pak! Aku tidak melakukan hal itu, untuk apa aku melarang dia masuk, ini juga bukan rumahku, aku hanya ingin bicara sebentar dengannya, tapi dia sudah melakukan hal kasar itu padaku."
Putri Jasmine menyangkal, dengan nada suara sangat tenang, tidak terpengaruh emosi dari Florine meskipun tadi sempat membuat dirinya sangat kesal dan hampir membuat ia menggunakan kekuatannya.
"Florine, dahulu kau tidak sekasar ini, mengapa sekarang kau banyak berubah? Kau, begitu kasar dan tidak menghargai orang lain, ada apa denganmu? Apakah Jakarta sudah merubah dirimu hingga sedemikian rupa? Sampai kau jadi seperti ini?"
Ayah Pak Hanzie, melangkah menghampiri Florine yang masih terdiam di tempatnya, merasa sulit untuk mencari alasan, sembari mengucapkan hal itu.