Berpikir sampai di sana, Pria itu perlahan mendekati Virna, dan entahlah ada sesuatu yang mendesaknya untuk mendekati wanita di hadapannya dengan penuh perasaan membara.
Ini membuat Virna mundur kembali dan celakanya, ia sekarang tidak bisa kemana-mana lagi, karena di belakangnya tembok, dan hal itu membuat Pak Hanzie sekarang bisa mengunci pergerakan Virna, dengan mengurung tubuh Virna dengan dua tangan yang ia pergunakan menyentuh dinding di sisi kiri dan kanan tubuh Virna yang tertekan di tembok.
Pak Hanzie merunduk. Virna yang tadinya mendongak, spontan menundukkan kepalanya, karena tidak mau bosnya tiba-tiba saja melakukan hal yang tidak ia inginkan dengan posisi mereka yang sekarang.
Perasaannya jadi was-was. Mengapa ia seperti merasakan aura bosnya seperti lain?
"Pak, tolong bebaskan saya, kita bicara dengan posisi sewajarnya saja," pinta Virna masih dengan wajah tertunduk.