"Sudahlah, Paman! Berhenti mendesak Virna seperti itu, sekarang ini antara aku dan Virna saling tergantung, jadi, kau tidak bisa memisahkan aku dengan dia!"
Telapak tangan Patih Prawiraatmadja mengepal, ketika mendengar apa yang sudah diucapkan oleh sang pangeran.
Sedangkan Virna? Membisu, tidak tahu harus berbuat apa, untuk ikut campur dalam pembicaraan tersebut.
"Jadi, apa yang harus hamba lakukan sekarang, Pangeran? Jika hamba kembali, tidak membawa salah satu dari kalian, hamba akan dihukum."
"Lakukan apa yang tadi aku katakan. Kau, tidak usah terang-terangan kembali. Awasi dari kejauhan saja istana, karena ayahku sekarang berada di tengah orang tamak seperti Julian, katakan perkembangan apapun, yang terjadi di sana padaku, bisa?"
Patih Prawiraatmadja menarik napas, mendengar titah sang pangeran.
"Baiklah, tapi apakah hamba boleh bertanya sesuatu pada, Pangeran?"
"Katakan saja."
"Mengapa hati Pangeran dan hati wanita ini menjadi satu?"
"Aku tidak tahu."