"N..ne oppa."
Jungsoo oppa berdecak. Tangannya kemudian memijat keningnya seakan dia baru mendengar sesuatu yang begitu gawat. Dia melangkah pergi kemudian mondar mandir tidak karuan. Wajahnya begitu sangat mencemaskan. Memangnya ada yang salah dari ucapanku tadi? Tentu saja ini masalah besar bagi oppa-ku. Lebih baik aku pergi saja ke kamarku daripada mendengar ocehan-ocehan darinya lagi. Bisa-bisa telingaku mendadak tuli jika terus-terusan mendengar teriakan oppa-ku.
"Park Mirae!!" baru saja melangkah oppa-ku sudah berteriak ke arahku. Oh Ya Tuhan apalagi ini.
"Oppa!" suaraku tak kalah melengking dan terdengar sangat frustasi. Masalahnya aku sudah sangat lelah. Apa omelannya itu tidak bisa di tunda besok saja.
"Kenapa kau bisa memiliki perasaan seperti itu?" keningku berkerut. Pertanyaan bodoh macam apa itu.