"Oh, bagus kalau begitu. Aku.. hanya mengingatkan. Selamat malam." aku melambaikan satu tanganku ke arahnya. Aku membalikkan badan dengan kecewa. Seharusnya aku mencekokinya dengan film-film atau drama-drama romantis supaya dia tahu jika seorang pria pulang dari rumah kekasihnya dia harus meninggalkan— Tiba-tiba dengan cepat ada yang menarik tanganku sampai tubuhku berputar. Aku hampir menjerit tapi ciuman Hyukjae menghentikan suaraku. Dia memeluk pinggangku dan didekatkan ke tubuhnya. Tungkaiku nyaris melemas dan tubuhku hampir merosot ke bawah. Hyukjae memiringkan kepalanya agar ciuman ini menjadi lebih dalam. Kurasa rencanaku untuk mencekokiknya dengan drama romantis itu tidak perlu.
"Aku memang melupakan yang satu ini." Ucapnya saat dia melepaskan ciumannya, tersenyum dengan ujung bibir yang terangkat sebelah ke arahku. Aku membalas senyumannya dengan jantung yang terus berdebar-debar.
***