"Mianhae untuk kemarin. Orang tuamu sudah menceritakan semuanya padaku. Seharusnya kemarin aku tidak meninggalkanmu." Kusodorkan kembali kertas itu padanya. Dia membacanya. Kemudian dia mengambil bolpoin ditanganku dan menuliskan kalimat disana.
"Gwaenchana. Aku tahu kau pasti terkejut." Seulas senyum tersungging di bibirnya.
"Ayahmu juga bercerita kau menyukai laguku. Aku tidak tahu alasan kenapa kau menyukai lagu itu. Jika aku boleh tahu, apa alasannya." Dia membaca lagi tulisanku. Sejenak dia diam sebelum dia menatapku dan tersenyum kembali.
"aku tahu kau pasti bingung. Aku memang tidak bisa mendengar tapi aku menyukai lagu itu. aku bisa merasakan bahwa melodi dan instrument dari lagu itu sangat indah. Aku hanya tuli. Perasaanku tidak mati."
Betapa tercengangnya aku saat membaca apa yang ia tuliskan di kertas putih itu. Ini hebat. Dia menyukai sebuah lagu bukan dengan pendengarannya melainkan dengan perasaannya. Ini benar-benar menakjubkan.
