Mirae keluar dari ruang pemeriksaan kandungan di sebuah rumah sakit. Dia ingin memeriksakan keadaanya dan memastikan bahwa dia memang benar-benar hamil. Dan positif dokterpun mengatakan bahwa di dalam perutnya sudah tertanam janin berusia 3 minggu. Dengan lemas Mirae keluar dari ruang pemeriksaan. Langkahnya gontai sambil memegang perutnya dan sesekali dia mengelus-ngelus perutnya itu.
"Mirae-ya." Tiba-tiba seseorang menyapanya. Mirae membalikan badannya ke arah suara tersebut. kemudian dia menyipitkan matanya, raut wajahnya begitu menyiratkan kemarahan yang dalam pada yeoja itu. Kemudian yeoja itu melirik ke arah ruang pemeriksaan itu dan membaca papan namanya.
"Kau, mengapa kau keluar dari ruangan ini?" Tanya Hyerim yang mulai curiga.
"Eh.. aku..aku.. bukan urusanmu eonni." Ucap Mirae menyembunyikan rahasianya kemudian pergi dari hadapan Hyerim.
"Mirae-ya." Hyerim menarik tangan Mirae dan sesaat langkah Miraepun terhenti. Kini Hyerim sudah berada dihadapannya.
