Aku merasa ada yang membenturkan kepalaku oleh ribuan batu-batu besar. Dan menghantamku dengan ratusan bola api. Aku tidak bisa berkata apa-apa lagi. Aku tidak bisa membela diriku.
"Kal.." ucapanku terhenti saat ada sebuah tangan yang menggenggam tanganku. Aku menoleh kearahnya. Brian.
"Aku dan Hee Sun sedang berkencan." Ucapnya dan langsung merangkulku.
"Kalau begitu, kami pamit. Annyeong." Kemudian Brian membawa diriku yang mungkin nyawaku sudah melayang kemana-mana. Aku masih kaget dengan tatapan kosong saat Brian memboyongku keluar dari restoran itu dan dari hadapan mereka. Walau bagaimanapun juga aku berterimakasih padanya karena telah menolongku dari kebodohanku tadi.
"Gwaenchana?" tanyanya menyadarkanku dari lamunanku. Aku merasa, aku sudah mendapatkan nyawaku kembali.
"Ne." jawabku singkat dan senyum seadanya.
"Kau mau pulang atau teruskan mencari buku?" Tanyanya lagi. Dan sungguh aku ingin pulang saja.
"Kita pulang saja." Jawabku singkat dan tanpa ekspresi.
***