Sesaat kemudian Howon langsung beranjak berdiri dari duduknya. Ia akan memastikan bahwa Heesun adalah gadis itu.
"Howon-ah, wae?" Heesun yang sudah berdiri di hadapan Howon heran dengan sikap Howon. Howon hanya menatap Heesun dengan pandangan mengawasi.
"Heesun-ah. Aku harus bicara padamu." Heesun menyatukan ujung alisnya. Howon langsung menarik tangan Heesun. Tapi Heesun tidak bergerak sama sekali membuat Howon membalikan tubuhnya lagi dan melepas genggaman tangannya. Heesun langsung melihat jam tangannya. Matanya langsung membesar saat dia mengetahui bahwa dia sudah benar-benar terlambat.
"Mian Howon-ah. Bicaranya nanti saja. Aku harus pergi." Heesun langsung melempar minuman ke arah Howon yang dengan tepat ditangkap oleh Howon tanpa meleset. Kemudian dia langsung berlari meninggalkan Howon.