"Howon-ah mantel seperti ini bukan aku saja yang punya. Di Korea mantel seperti ini banyak." Heesun berdecak. "Ya sudah aku mau pergi. Dan jangan ikuti aku!" Heesun mengangkat telunjuknya ke atas memberi peringatan pada Howon yang masih menatapnya dengan bingung. Tanpa menunggu jawaban dari pria iblis itu Heesun langsung saja meninggalkan kamarnya dan berjalan keluar.
Pikiran Heesun masih tidak tenang. Dia masih memikirkan Howon yang ia tinggalkan sendirian di rumahnya. Beberapa kali dia menoleh ke belakang memastikan bahwa Howon tidak mengikutinya. Tapi perasaan itu semakin membuatnya khawatir pada pria iblis itu. Lampu lalu lintas masih berwarna merah untuk pejalan kaki menandakan dia masih harus berdiri disini untuk beberapa menit. Sedangkan dia sangat terburu-buru. Dia mulai gelisah saat menatap langit dengan awan yang mendung.
'Sepertinya akan turun hujan' batin gadis itu mulai tak tenang.