Setelah tiba di apartemen Taemin, aku membayar taksi dan keluar, lalu segera tersadar, mungkin sebaiknya aku menelpon dulu. Kukeluarkan ponselku dan ku tekan nomornya. Kalau ia tidak di apartemen, aku akan pergi ke mana pun ia berada.
"Eunmi-ya?" Taemin menjawab panggilanku.
"Aku disini." kataku dengan napas memburu. "Aku ingat."
Hening. Telepon dimatikan dan aku bisa mendengar langkah-langkah bergegaas dari dalam. Tahu-tahu pintu terbuka dan berdirilah dia, mengenakan kaus putih polos dan jins.
"Aku teringat sesuatu." Semburku sebelum ia bisa berkata apa-apa.
"Aku teringat sebuah lagu. Aku tidak mengenalnya, tapi aku tahu aku mengenalnya darimu, di pantai. kita pasti pernah kesana, sekali waktu. Dengar!" aku mulai menyandungkan lagu itu, bersemangat dan penuh harap. "Kau ingat?"
"Eunmi-ya.." Taemin menyapu rambut dengan tangan.
"Apa yang kau bicarakan? Mengapa kau membawa-bawa kemeja?" ia memusatkan pandangan. "Itu punyaku ya?"