Hujan memercik kerahku saat aku berteduh dan bertumpu pada kaki-kai lecetku. Aku memegangi mantelku di atas kepalaku sebagai payung darurat, tapi payung ini tidak tahan air. Yang ingin aku lakukan hanyalah pulang ke rumah menendang sepatu boots tolol ini, berendam di air hangat dan tidur dengan nyenyak di ranjang empuk ku.
Kami semua baru saja keluar dari club dan hanya aku yang berencana untuk menunggu taksi. Kulihat Mirae sedang sibuk memasukan lidahnya ke rongga mulut kekasihnya Lee Jinki yang akrab dipanggil Onew oleh teman-temannya. Tapi jika aku bertanya mengapa dia bisa dipanggil Onew semuanya lupa dengan kejadiannya. Sedangkan Jiyoo berteduh di bawah pohon sambil bersenandung bersama Myungsoo seakan mereka masih berada di ruang karaoke. Mereka semua mabuk berat termasuk aku.
