"Aku enggak lagi ngelawak Banyu! Aku beneran marah sama kamu!"
Seketika tawa Banyu lenyap. Pria itu menatap mata Daisy yang entah kenapa ada kilatan kemarahan lain yang di pancarkan. Tatapan aneh yang tidak pernah diperlihatkan Daisy sebelumnya.
"Mending kamu pulang."
Ucap Daisy pada akhirnya. Dia menundukan kepalanya diringi dengan mati-matian menekan kembali emosinya.
Tanpa melihat mata Banyu yang masih menatapnya Daisy pergi, menaiki tangga kost-nya.
"Besok aku anterin kamu berangkat kerja ya."
Banyu berteriak tapi Daisy seakan menulikan pendengarannya.
"I love you."
"Ngambek lagi?"
"Yang ini marah besar kayanya sampe tomyam-nya disuruh bawa pulang." Banyu melempar kantong plastik putih berisi tomyang yang sudah mulai mendingin ke atas meja. "Nih makan."
"Elo enggak jelasin ke dia kalau kita baru sampe Jakarta magrib? Terus vespa butut lo sempet ngadat dijalan pas lagi mau jemput dia ke kantor dan sialnya dia udah pulang?"
Bimo mengepulkan asap rokoknya.