"Daisy, kamu mau pulang bareng aku atau udah ada yang jemput?"
"Enggak kok, enggak ada yang jemput."
Dengan cepat kedua tangan Daisy dikibas-kibaskan didepan dada.
"Kalau gitu, kenapa kamu masih berdiri disini?"
"Oh iya."
Wanita itu nyengir lebar sambil mengikuti Rian memasuki mobilnya. Sesaat Daisy berdecak kagum pada mobil mewah yang ada didepan matanya.
"Jadi kamu pulang kantor jam 5?"
Rian bertanya membuat buyar konsentrasi Daisy yang sedang dalam mengagumi isi mobil Rian. Pengetahuannya tentang mobil sangat minim jadi dia tidak tahu jenis mobil apa ini, yang jelas dia tahu pasti harganya mahal.
"Kalau enggak lembur pulang jam 5. Tapi kalau lembur paling malem pulang jam 10."
"Terus selalu pulang sendiri?"
Mata Daisy reflek melihat pada tangan Rian yang sedang memegang stir. Entah kenapa lengannya yang terbuka mendadak menjadi objek yang sangat sayang untuk dilewatkan. Bagaimana bisa sebuah lengan mampu membuat kepala Daisy pening.