Kepalaku pengar parah. Biasanya tidak sesakit ini setelah teler. Tapi, kenapa sekarang kepalaku seperti mau pecah. Mataku setengah terbuka. Aku tidak ingat bersama siapa aku pulang. Mungkin dengan sahabatku, atau taksi yang disewa. Aku merasa tempat tidur yang ku tiduri demi mencari keberadaan ponselku. Tumben dia tidak berbunyi di waktu subuh. Oh ayolah, aku cuma sesekali minum, kalau ada perayaan. Selebihnya bukan menjadi kebiasaan, dan aku tetap menunaikan kewajibanku sebagai seorang muslim.
Aku berdecak, saat menyadari bahwa benda pipih itu tidak menyala. Lalu bangkit dari tidur. Aku menghela napas, dan detik berikutnya mataku membulat lebar. Aku yakin ini kamarku. Ini... Astaga! Ini di mana? Ini bukan kamarku. Terkahir yang aku ingat, aku minum-minum bersama teman-temanku, tapi kenapa aku bisa terdampar di sini. Yang lebih mengejutkan lagi, aku bersama dengan seorang pria.
Ya Tuhan. Siapa dia?