"Bel," sahut Tristan begitu Abel muncul di ruang tamu.
"Ada apa? Ngedadak banget kamu ke sini."
"Aku telpon ponsel kamu tapi nggak aktif." Jawab Tristan tanpa senyuman. Abel mengawasi Tristan. Pria itu seperti sudah bertransformasi menjadi orang yang berbeda.
"Oh, lowbet kayanya. Nggak sempet aku charge."
Tristan memberikan sebuah map ke atas meja ruang tamu. "Berkas-berkas aplikasi punya Cecilia. Dia mau ada pengajuan dana. Aku mau minta tolong buat kamu proses nanti hari senin. Tolong di dahulukan. Dia butuh cepat katanya."
Abel tercenung menatap map hijau itu. Sudah seberapa dekat sebenarnya mereka hingga Tristan rela jauh-jauh ke sini hanya untuk memberikan form pengajun dana untik Cecilia.
"Iya, nanti aku kerjain secepatnya." Abel mengangguk. Tapi tak kunjung mengambil map tersebut. Takut Tristan melihat cincin di jari manisnya. Bisa malu sampai ubun-ubun dia kalau itu terjadi.
"Kamu bisa periksa dulu, kalau nanti ada yang kurang biar bisa aku kabari Cecil."