Hari-hari di lalui Abel masih tanpa Kevin dan juga Tristan. Pria itu ternyata bertolak ke Bandung lebih cepat. Hari ini closing akhir bulan, dan mulai besok, di tahun pertama dia resmi menjadi pengangguran. Dia harus siap-siap mencari pekerjaan lain di usia 30 tahun. Bukan usia muda untuk mencari pekerjaan. Apalagi dengan pengalaman kerja yang biasa-biasa saja.
"Bel, kenapa sih kamu harus resign, jangan dong. Nanti aku curhat sama siapa lagi?"
Annisa memberenggut. Dia terus-menerus menanyakan keputusan Abel yang mengundurkan diri dari kantor secara mengejutkan.
"Kan ada Jems, dia itu andal dalam mendengarkan curhat, asalkan jangan mau kalau dikasih ide cemerlang sama dia."
Abel masih ingat dengan ide yang di berikan oleh Jems, tentang mesra-mesraan di kantor dengan pasangan yang berakhir di gerebek oleh Kevin.
"Ih kok Jems sih," Annisa mengerucutkan bibirnya. "Dia emang ahli, tapi masa sama dia sih. Risih tahu."