"Dengan sangat menyesal, aku harus menyampaikan ini pada kalian. Kanker hati yang diderita Ana sudah stadium lanjut. Kanker hati sampai stadium lanjut, sudah susah untuk diobati sepenuhnya." Aku duduk di atas tempat tidur rumah sakit, dengan punggung bersandar di sandaran ranjang. Abi berada di sampingku, mendengarkan penjelasan dari Darren. "Namun, apabila aktif melakukan pengobatan, berpikir optimis, bisa membantu mengontrol tumor berkembang, dan menaikkan kualitas hidup." Darren tersenyum ramah pada kami.
"Kalau kau bertanya, berapa lama waktu yang kau punya, semua dokter yang ada di dunia ini, tidak akan bisa menjawab. Kami, bukan Tuhan."
"Tapi Ana menolak untuk diobati." Suara Ani terdengar jengkel.