Seperti halnya sesuatu yang tak bernilai, dunia ini terasa abstrak. Tak berarti. Menyusuri koridor rumah sakit, aku melihat orang-orang berlalu lalang. Ada yang berjalan cepat, sedang menelpon, duduk sendiri, dan bingung. Sejauh ini, aku tidak pernah menemukan orang dengan kanker kembali sehat. Mereka hanya bisa menunggu untuk menemui ajalnya. Setiap langkah terus dibayangi dengan pertanyaan, "Apakah hari ini waktunya?". Dan menurutku, sia-sia saja aku melakukan pengobatan ini.
Aku meremas tiket antrean dokter, dan memutuskan keluar dari ini. Aku hanya butuh melakukan sesuatu yang berarti sebelum aku meninggalkan dunia ini. Aku hanya ingin orang-orang mengingatku dengan baik, mengenangku dengan indah. Bukan ada di sini, menambah penat kepalaku.