"Ana," aku nyaris berteriak saat membalikkan badan, sosok Sera ada di belakangku. "Sorry, aku mengagetkanku." Katanya sungkan.
"Tidak apa-apa." Kataku sambil menenangkan diri. "Hai," sapaku canggung. Mewanti-wanti diriku, siapa tahu dia akan melakukan gerakan yang tak terduga.
"Hai," jawabnya. *Mau.. ngobrol sebentar?" tawarnya. Dan itu sepertinya gagasan yang bagus.
***
Aku memilih toko donat sebagai tempat berbincang bersama Sera. Karena aku suka minuman kopi di sini, ditambah anak kecil ini juga bisa memesan donat.
"Apa kabar?" tanyanya sambil tersenyum. Dia tampak memukau saja. Sedangkan aku, sepertinya makin berantakan. Sangat kontras sekali dengannya.
Rambutku yang pendek sebahu, serta kaus polos, dan celana sebatas betis, dan sandal jepit. Astaga sandal jepit. Kenapa aku bisa bertemu Sera dengan menggunakan sandal jepit.
"Aku.. baik." jawabku gelagapan. "Kau sendiri, bagaimana? dia.. siapa?" aku menunjuk pada gadis kecil yang sedang menyantap donatnya.