Aku menarik napas dalam, kemudian mengembuskannya secara perlahan. Berusaha mengontrol diriku untuk tetap tenang. Harus aku lakukan, demi Rey. Aku menekan kenop pintu kamar mandi, lalu mendapati Abi duduk di sisi ranjang Rey. Kulihat Rey sudah tertidur. Ini sudah pukul 10 malam. Memang jamnya untuk dia tidur.
Aku duduk di sofa, membuka kembali minuman susu kurma yang aku dapat dari Fay. Abi bergerak, menolah padaku, lalu beranjak dari kursinya. Dan duduk di sampingku.
Padahal sudah sekuat tenaga aku berusaha mencoba untuk menahan segalanya di dalam dada. Tapi, saat aku melihatnya dengan jarak satu jengkal dariku, aku luluh lantak. Sesuatu yang coba aku tahan akhirnya luruh juga.
"Ke mana saja kau?" belum apa-apa pipiku sudah basah. "Aku menelpon Nessa, tapi dia bilang kau cuti hari ini. Tapi kenapa kau dari rumah berangkat kerja?"