Kami semua berbalik pada sumber suara. Aku terkejut melihat Abi, Ben, Hafidz, dan juga Fay ada di sana. Mereka berjalan bersama dengan dagu yang diangkat ke atas bak kelompok pemberantas kejahatan. Aku tersenyum lebar karena sebentar lagi kebenaran akan segera terungkap. Tapi baru saja Fay merusak adegan keren barusan, dengan keseleo oleh stilletonya.
"Semua bukti, ada di sini." Ucap Hafidz mengangkat tas hitam ke udara. Kemudian dia membuka kaca mata hitamnya. Walau aku bertanya-tanya untuk apa dia memakai kaca mata tersebut di dalam ruangan.
Orang-orang di sini tersedot seluruh perhatiannya. Mereka mulai berisik kembali. Fay berjalan mendekat padaku, berdiri disampingku seolah sedang memberikan kekuatan padaku.
Kemudian entah dari mana Abi dan Ben mendorong sebuah meja ke hadapan Hafidz. Dan pria tambun itu menaruh tas jinjing hitam ke atas meja. Membuka resleting nya dan mengeluarkan isinya. Ternyata laptop.