Orang itu masih mendekapku, membawaku keluar dari mall ini. Tahu-tahu aku sudah ada parkiran mobil mall ini. Tapi aku masih tidak sanggup hanya untuk menegakkan kepalaku. Jadi aku masih tidak tahu siapa orang yang menyelamatkanku dari perundungan itu.
Bahuku bergetar, kemudian lututku melumer sehingga tanpa diperintah tubuhku merosot ke bawah. Bersimpuh di lantai sambil berderai air mata yang sejak tadi mendesak ingin keluar. Dadaku sesak sekali, dan hidungku mampet. Aku sama sekali tidak melakukan sesuatu yang dituduhkan oleh orang-orang itu. Semua yang dikatakan dalam video yang beredar adalah bohong. Aku ingin berteriak pada semuanya, tapi tidak bisa.
Tenggorokanku tercekat, sehingga hanya dengungan keras yang keluar dari mulutku.
"Aku punya baju ganti dalam mobil." Suara itu. "Baju itu juga milikmu." Seketika pecah tangisku terhenti. Aku mendongak untuk memastikan dugaanku benar.
Ben? Kenapa dia ada di sini.