Kembali pada prinsip awal. Menunjukan rasa cemburu secara terang-terangan, hanya akan menurunkan kredibilitas mu sebagai wanita. Walau rasanya aku ingin mengatakan tidak pada Abi keras-keras, tapi itu tidak akan aku lakukan.
Jadi, aku hanya bisa berkata. "Ya, aku bisa menemani Rey." Suaraku rendah serendah mungkin.
Tapi sebelum aku keluar dari ruangan ini, aku mendekat pada Sera. Menatap wanita yang berbaring di atas ranjang rumah sakit.
"Status kalian hanya di atas kertas. Sedangkan pemilik hatinya, adalah aku." Ucapku tegas tanpa ada ekspresi apapun. Kemudian pergi tanpa harus menunggunya menanggapi ocehan ku.
Melewati Abi yang berdiri tak jauh dari kami. Tapi aku yakini dia tidak mendengar apa yang aku katakan. Kalau iya, dia bisa besar kepala.
***