Hari ini, hari terakhir fitting baju pengantin. Selama perjalanan menuju butik miss Joana, hanya kuhabiskan dengan melamun. Aku masih belum bisa melupakan perpisahan yang diucapkan Abi dua hari yang lalu. Bayangan itu terus bersarang di kepalaku, bergelut seolah sengaja tak ingin lenyap.
Ben menyadarkanku saat kami sudah sampai di depan butik. Miss Joana menyambutku dengan tatapan heran.
"Ini.." miss Joana memandangi Ben penuh tanya.
"Ini calon pengantin prianya, Miss." Aku menerangkan. Mata miss Joana tidak lepas dari keterkejutan. Begitu pun dengan Rani sang asisten yang berada di belakang punggung miss Joana. "Bisakah tunanganku mencoba kembali bajunya?"
Masih dalam kebingungan, miss Joana mengangguk dan menyuruh Rani mengambilkan kebayaku serta baju Ben.
"Kenapa mereka memandangiku seperti hantu?"
"Mereka terkejut karena ternyata aku punya calon pengantin pria." Aku menjawab seadanya kemudian melengos pergi mengikuti Rani.