"Ngomong-ngomong, kenapa kita harus ke rumah sakit?"
Vivi bertanya saat kami berhenti di persimpangan lampu merah. Saat pandanganku menembus kaca jendela mobil ini, tidak ada satu pasang mata yang terlepas memandang benda mati yang kunaiki ini. Mobil ini sudah menyedot seluruh perhatian warga Lembang. Otomatis aku melihat penampilanku saat ini. Mereka pasti akan mengira kalau aku seorang pembantu dan Vivi sebagai majikan, jika kami keluar dari mobil secara bersamaan. Dunia sudah terbalik rasanya.
"An, are you okay?" Vivi menyentuh pundakku. Aku menoleh padanya sekilas. Dia sudah berubah terlalu banyak dan mengejutkan.
"Ya, Sera dan Rey masuk jurang."
"Hah? Masuk jurang?" Suara Vivi membuat sang supir melirik pada kami. "Apa yang terjadi?"