Jalanan Jakarta yang kosong terbentang bagaikan permainan komputer. Langit gelap tanpa bintang dengan udara dingin menandakan hujan akan segera turun. Segala yang telah terjadi tidak sanggup dipikirkan otak saat ini. Aku harus mendapatkan kembali Read Eat. Buku-buku itu harus kembali pada rumahnya, walau jalan yang harus aku tempuh begitu terjal.
Vivian, kenapa kau melakukan ini padaku. Seharusnya kau bicara padaku kalau kau sedang kesulitan keuangan. Kita cari jalan keluar yang baik. Bahkan aku tidak tahu di mana keberadaanmu sekarang. Apakah kau baik-baik saja atau tidak. Sungguh tidak apa-apa kau ambil uangku, tapi tidak dengan cara seperti ini. Bukankah kau tahu kalau Read Eat segalanya bagiku. Bukan hanya tempat mencari nafkah, tapi Read Eat adalah mimpiku. Sekarang mimpi indah yang telah aku bangun sekeras yang aku bisa, hilang dalam sekejap, dan aku tidak akan memaafkan dia. Entah untuk alasan apapun.