Dia tersenyum. "Ne."
Aku mengambil kotak obat dari tangannya dan menaruhnya di atas meja. Kemudian memegang tangannya yang terasa dingin. Mungkin dia memang sangat gugup. Malam ini kenapa aku menjadi seperti orang lain. Entah kenapa dia terlihat berbeda malam ini. Apa aku harus menuruti perintah lelaki tua itu. Tapi apa harus malam ini.
Aku mendekatkan jarak antara kami. Memegang dagunya agar mendekat ke arahku. Secara perlahan jarak antara aku dan Mirae semakin dekat. Tapi pikiranku tetap melayang-layang. Antara harus melakukannya atau tidak. Antara takut dan ragu. Tapi lebih cepat lebih baik. Jika aku melakukannya malam ini aku akan cepat-cepat terbebas dari misi ini dan setelah itu aku akan segera pergi dari rumah sempit dan terkutuk ini.
"O.. oppa kau mau apa." Suaranya tercekat saat aku mulai membelai lembut wajahnya. Dan sial, aku begitu sangat tergoda olehnya malam ini. Napasku berat.
"Oppa kau mau.."
"Aku menginginkanmu.."
***