"Asal kau tahu hyung, jika ada yang menawar lukisan ini dengan harga yang sangat tinggi sekalipun aku tidak akan melepaskannya. Lukisan ini tak ternilai harganya." Lanjutku membangga-banggakan lukisan pemberian Ahn Gaeul.
Hyung mendengus kemudian merebahkan kembali badannya ke sofa.
"Lalu berapa kau keluarkan uangmu hanya untuk sebuah lukisan itu?" tanyanya lagi dengan meminum tehnya.
"Aku tidak mengeluarkan uang sebanyak itu. Ini pemberian dari seorang gadis." Jawabku sambil mengingat kejadian tadi.
"Yeoja? Nugu?" Tanyanya sambil menaruh tehnya kembali ke atas meja.
"Namanya Ahn Gaeul. Dia tinggal di seberang rumahku."
"Ahn Gaeul?" dia menautkan kedua ujung alisnya. Aku menganggukan kepalaku.
"Bukankah waktu itu kau bilang, kau melihat hantu di seberang rumah ini? jangan-jangan itu jelmaan hantu yang kau lihat waktu itu. Karena aku juga tidak pernah melihat seorang yeoja di sana." jawab hyung seperti sedang mengejekku.