"Tidak usah. Aku tunggu diluar saja." Ucapku padanya.
"Ah baiklah."
Akupun langsung keluar dari kamarku daripada hawa nafsuku semakin melonjak dan terjadi sesuatu padaku dan Mirae lebih baik aku meninggalkannya sendirian di kamarku karena tubuh Mirae sangat menggoda birahiku.
***
"Ah sudah selasai?" Tanyaku saat Mirae keluar dari kamarku dan menghampiriku.
"Ne, tapi bajunya masih kebesaran." Ucapnya dengan manja.
"Itu baju yang menurutku paling kecil. Sudahlah lagipula itu untuk sementara." Jawabku padanya.
"Mirae-ya." Panggilku tanpa menoleh kearahnya yang sekarang kami sudah duduk bersampingan.
"Ne." jawabnya menatap ke arahku.
"Mianhae." Ucapku menyesal karena telah mengacaukan hari ini dengan sikap gugupku yang tak bisa aku kendalikan.
"Gwaenchana Jinki-ya." Ucapnya dengan menggenggam tanganku yang terasa sangat hangat. Akupun menoleh kearahnya. Tapi entah kenapa saat aku menatap wajahnya aku jadi teringat insiden tadi di kamar.