"Bagus kalau begitu. Jadi, kau bisa segera menemuinya. Dan bisa pergi dariku." Heesun segera menarik tangannya dari genggaman Howon. Beranjak dari tempat tidur. Dan mengambil gelas kemudian mengisisnya dengan air putih. Menenggaknya dengan terburu-buru.
"Aku sudah bertemu dengannya." Mendadak tubuh gadis itu goyah.
'Apa? Bahkan Howon sudah bertemu dengan gadis itu?' ucap Heesun dalam hati. Lalu Heesun kembali mengisi gelas kosongnya dan meminumnya kembali. Entah sudah berapa gelas yang ia minum. Tapi rasa gundahnya tak kunjung hilang. Malah semakin bertambah saat mengetahui bahwa Howon sudah bertemu dengan gadis itu. Dadanya semakin sesak saja. Dan seperti ada yang mengganjal di dalam sana.
"Bukankah itu lebih bagus? Kau sudah mengatakan semuanya pada gadis itu?" tanya Heesun tanpa membalikan badannya. Dia harus menyembunyikan rasa sedihnya dari Howon.
"Aku akan mengatakannya sekarang."
