"Hentikan! Apa maumu? Apa yang kau inginkan dariku?" dia berbalik.
"Apa yang aku inginkan?" aku terdiam. Kemudian alisku bertaut memikirkannya. "Aku ingin kau mengatakan pada Kibum suamimu kau tidak mencintai dia, lalu pulang denganku sehingga kita bisa memulai hidup baru bersama-sama." Dia seperti ingin tertawa.
"Kau mau aku tinggal denganmu?" katanya seakan ingin mengklarifikasi pengaturan ini.
"Sekarang. Begitu saja?" lanjutnya.
"Ne, katakana saja dalam…lima menit." Aku melirik jam tanganku. "Ada hal-hal yang harus kulakukan terlebih dahulu."
"Kau benar-benar gila." Katanya.
"Aku bukan orang gila. Aku cinta padamu. Kau cinta padaku. Sungguh. Kau harus memegang kata-kataku itu." kataku sabar.
"Aku tidak perlu memegang kata-katamu atau apa pun. Aku sudah menikah. Aku sudah punya suami yang kucintai, aku telah bersumpah untuk mencintainya selamanya. Ini buktinya!" dia menunjukan cincin pernikahannya padaku.