Hanum memperingati.
"Iya iya, cowok yang gantengnya enggak manusiawi." Ujar Daisy menyerah. "Walaupun gue enggak percaya ada cowok kaya gitu." Lanjutnya dengan intonasi suara yang lebih rendah.
"Nasib lo aja yang kudu di perbaiki."
"Hus udah udah." Kedua tangan Hanum terangkat demi melerai perdebatan konyol kedua sahabatnya. Setelah Lintang dan Daisy membisu barulah Hanum melanjutkan kalimat yang sempat tertunda. "Jadi dia itu pemimpin perusahaan yang jadi klien gue. Tadi ada proses psikotes rekrutmen karyawan baru di kantornya dia, terus gue ketemu sama dia, dan kalian tahu dia ngapain?"
"Ngapain? Melakukan pelecehan seksual?"
"Daisy...."
Lagi-lagi Hanum berdecak memperingati Daisy yang selalu berucap asal-asalan.
"Tahu tuh otaknya kotor. Kebanyakan bergaul sama Banyu jadi cabul."
Dan situasi seperti ini di manfatkan oleh Lintang demi menambah catatan buruk Daisy. Mereka bersahabat tapi entah kenapa kelakuannya setiap hari bagai musuh bebuyutan.