"Aku mau pindah apartemen sekalipun juga bukan urusanmu."
Jeremy langsung mendelik kearahku. "Oke terserah sajalah." Dia mengibaskan tangan tidak peduli. "Ada yang lebih gawat dari sekadar kode kunci yang kau ganti." ucapnya panik. Aku ikut duduk di sofa dekatnya. "Pak Ilham dan manajer produk shampo yang aku lupa namanya memutus kontrak kerja denganmu karena alasan pemberitaan mengenai dirimu yang sedang beredar. "
Apa?!
"Kau gila?"
"Kau yang gila Fay!"
"Kenapa jadi aku yang gila? Aku masih waras dan kau tahu itu."
"Kalau bukan karena kelakuanmu yang arogan masalah seperti ini tidak akan pernah terjadi."
"Kalau bukan karena kelakuanmu yang arogan masalah seperti ini tidak akan pernah terjadi."
"Kenapa semuanya jadi salahku? Seharusnya kau cari pelaku penyebar video itu lalu kau tangkap dan penjarakan sekalian. Bukan menekan aku seperti ini."