Meida kembali mengumpat untuk yang kesekian kalinya. Kakinya terasa begitu sakit saat berjalan di parkiran lalu berjalan ke dalam mall untuk menuju ke hotel tempat acara malam amal berlangsung. Dia terus memaki dalam hati, orang bodoh mana yang membuat sepatu mengerikan seperti ini. Dan kemudian merutuki, orang bodoh mana yang mau membeli sepatu ini.
Kalau bukan karena uang, dia tidak akan melakukannya lagi. Ayolah, acara malam amal itu acara formal yang membosankan. Tapi dia barus bersabar setidaknya satu jam dalam acara, setelah panitia melihat ada perwakilan dari PT. Dewa corp.
Sementara Dimas sudah berdiri di depan Ballroom, saat tepat ballroom itu dibuka, Meida sudah ada disamping Dimas dengan cengiran lebar. Dimas menoleh sekilas, lalu mulai bergerak masuk kedalam ballrom tempat diadakan malam amal bersama para tamu lain.
"Saya kira kamu nggak dateng," ucap Dimas. "Dan milih kencan sama Rino."