Pagi ini tidak seperti pagi biasanya. Langitnya begitu kelabu, dan angin dingin yang terasa menusuk kulit. Abel mengeratkan blazernya demi mendapatkan sedikit kehangatan, rok span pendek sebatas dengkulnya sepertinya bukan ide yang bagus untuk dia kenakan hari ini.
Sesekali Abel memeriksa jam di pergelangan tangannya. Dia sudah terlambat dengan jadwal rapat pagi ini. Abel terus menggerutu karena sejak tadi tidak ada ojek online yang mau mengangkutnya ke kantor. Dia harus sampai bolak balik keluar dari aplikasi, barangkali aplikasinya sedang error.
Abel terpaksa berjalan dari komplek perumahannya menuju jalan raya, dia berniat naik kendaraan umum offline. Mungkin ada taksi yang sedang mangkal di sana. Saat dia sedikit lagi mencapai jalan raya, rintik hujan sudah mulai berjatuhan. Abel mengngkat tasnua ke kepala, menjadikannya sebagai payung darurat. Lalu berlari kecil menuju pohon rindang untuk berteduh.